Cascading Style Sheets (CSS)
Merupakan aturan
untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih
terstruktur dan seragam
Pengertian CSS mengenai
perintah – perintah untuk mengatur tampilan, gaya atau style dari suatu website
sehingga dengan kita menggunakan css kita bisa mempersingkat pembuatan dan
penulisan kode dibandingkan kita mengatur style web menggunakan format yang ada
di html.
Contohnya begini, ketika kita ingin
membuat sebuah style untuk sebuah judul artikel kita bisa menggunakan tag Font
yang ada di HTML
<font
size='7' color='#CCCCCC' >
<b>Format
Judul menggunakan tag Font</b>
</font>
Sepertinya tidak ada masalah dengan
kode diatas, tapi masalah mulai muncul ketika kita menulis banyak artikel dan
kita harus memformat banyak judul. kita harus mengetikan berulang – ulang
format html diatas.
CSS datang disini memberikan solusi,
kita bisa mempermudahnya.. seperti apa si, gimana sih.. penasaran.. nah sebelum
kita lanjut lebih jauh. kita bahas dulu apa itu css dan seterusnya.. yah kita
coba pahami, kita kenali agar kita lebih sayang.. :D
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan
untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih
terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi
pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style,
misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk
dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS
dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan
XHTML
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar,
warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna
hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin
kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet
yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan
kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda
Sejarah CSS
Nama CSS didapat dari
fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara
berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada
setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang
direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996.
Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser
terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar
CSS.
Versi dan Perkembangan CSS
Untuk saat ini
terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat
pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah
versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website.
CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada
tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang
kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.
CSS3 juga dapat
melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga
animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas
websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain
itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius,
drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model
Penulisan
Saat masuk pada bagian CSS, sering
dijumpai kode sebagai berikut:
h1
{
color: #0789de;
}
Bagian pertama sebelum tanda ‘{}’
dinamakan selector, sedangkan yang diapit oleh ‘{}’ disebut declaration yang
terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value. Selector dalam
pernyataan di atas adalah h1, sedangkan color adalah property,
dan #0789de adalah value.
Ada beberapa Cara dalam
penulisan CSS :
– Inline Style Sheet
CSS didefinisikan langsung pada tag
HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan
atribut style=”…” dalam tag HTML tersebut. Style
hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag
HTML yang lain.
Contoh penulisan CSS dengan
metode Inline Style Sheet :
<html>
<head>
<title>Contoh
Bentuk Inline </title>
</head>
<body
bgcolor="#FFFFFF">
<p
id="cth1">
Ini
adalah contoh tag P tanpa diformat menggunakan CSS </p>
<p
id="cth2" style="font-size:20pt">
Tag
P ini diformat dengan besar font 20 point </p>
<p
id="cth3" style="font-size:14pt; color:red">
Tag
P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah
</p>
</body>
</html>
-Embedded Style Sheet
CSS didefinisikan
terlebih dahulu dalam tag <style> … </style> di
atas tag <body>. Pada pendefinisian ini disebutkan
atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang
selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.
Contoh
penggunaan CSS dengan
metode Embedded Style Sheet :
<html>
<head>
<title>Contoh
Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body
{background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
h1
{font-size:18pt; color:#FF0000}
p
{font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>
<body>
<h1
id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
<p
id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point
dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p
id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah
diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>
Sifat CSS
Ada dua sifat CSS yaitu internal dan
eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan
secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Kalau
halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu
harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu.
Sifat yang kedua adalah eksternal di
mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup
gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang didesain
akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.
Fakta Menggunakan CSS
Fakta Menggunakan CSS
diantaranya :
- Telah
didukung oleh kebanyakan browser versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh
browser-browser lama.
- Lebih
fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita
mengenal Z-Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
- Menjaga
HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh
terhadap ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
- Dapat
menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat
ditampilkan sesudahnya.
- Penerjemahan
CSS setiap browser berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di
berbagai browser
- CSS
adalah layouting “Masa Depan” dengan penggabungan bersama XHTML.
Banyak hal yang bermanfaat dan pastinya
mempermudah kita dalam mendesign Website dengan CSS. kita akan bahas secara
detail mengenai CSS.